Perkembangan Televisi Digital dan Televisi Analog
Sejarah Televisi Digital dan Televisi Analog
Televisi pertama kali ditemukan pada tahun 1926 oleh John Logie Baird. Ia berhasil mentransmisikan gambar dari televisi di sebuah laboratorium di London. Penemuan inilah yang akhirnya jadi cikal bakal TV di masa depan.
Perkembangan Televisi
Televisi Pertama
John Logie Baird pertama kali memperkenalkan Televisi pertamanya kepada masyarakat dalam bentuk lempengan, tabung dan kabel yang berantakan. Kemudian pada tahun 1927, Ilmuan asal Utah, Amerika serikat mengembangkan televisi modern perttamanya. Dengan gagasannya tentang image dissector menjadi dasar kerja TV tabung hingga TV modern.
Televisi 1940-an
Pada tahun 1940-an Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi 343
Televisi 1958-an
Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown
Televisi 1964-an
Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
Televisi 1967-an
James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
Televisi 1968-an
Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
Televisi 1975-an
Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
Televisi 1979-an
Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
Televisi 1981-an
Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
Televisi 1987-an
Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
Televisi 1995-an
Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
Televisi Dekade 2000
Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Definisi Televisi Digital dan Televisi Analog
Televisi Digital
Televisi Digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem komptersi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital yang berupa bit data seperti komputer.
Televisi Analog
Televisi Analog adalah jenis televisi yang mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/frekuensi dari sinyal. Sel ruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.
Perbedaan Televisi Digital dan Televisi Analog
Kualitas gambar dan suara
Siaran televisi digital terestrial menyajikan gambar dan suara yang jauh lebih stabil dan resolusi lebih tajam ketimbang analog. Hal ini dimungkinkan oleh penggunaan sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) yang mampu mengatasi efek lintas jamak (multipath). Pada sistem analog, efek lintasan jamak menimbulkan echo atau gaung yang berakibat munculnya gambar ganda (seakan ada bayangan).
Penyiaran televisi digital menawarkan kualitas gambar yang sama dengan kualitas DVD, bahkan stasiun-stasiun televisi dapat memancarkan programnya dalam format 16:9 (layar lebar) dengan standar Standard Definition (SD) maupun High Definition (HD). Kualitas suara pun mampu mencapai kualitas CD Stereo, bahkan stasiun televisi dapat memancarkan suara dengan Surround Sound (Dolby DigitalTM).
Tahan perubahan lingkungan
Siaran televisi digital terestrial memiliki ketahanan terhadap perubahan lingkungan yang terjadi karena pergerakan pesawat penerima (untuk penerimaan mobile TV), misalnya di kendaraan yang bergerak, sehingga tidak terjadi gambar bergoyang atau berubah-ubah kualitasnya seperti pada TV analog saat ini.
§ Tahan terhadap efek interferensi
Teknologi ini punya ketahanan terhadap efek interferensi, derau dan fading, serta kemudahannya untuk dilakukan proses perbaikan (recovery) terhadap sinyal yang rusak akibat proses pengiriman atau transmisi sinyal. Perbaikan akan dilakukan di bagian penerima dengan suatu kode koreksi error (error correction code) tertentu.
§ Efisiensi spektrum/kanal
Teknologi siaran televisi digital lebih efisien dalam pemanfaatan spektrum dibanding siaran televisi analog. Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk siaran televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF. Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6, artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital untuk lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplex dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya.
Dalam bahasa yang sederhana, ini berarti dalam satu frekuensi dapat digunakan untuk enam siaran yang berbeda. Ini jauh lebih efisien dibanding dengan siaran analog dimana satu frekuensi hanya untuk satu siaran saja. Dengan keunggulan ini, keterbatasan jumlah kanal dalam spektrum frekuensi siaran yang menjadi penghambat perkembangan industri pertelevisian di era analog dapat diatasi dan memungkinkan munculnya stasiun-stasiun televisi baru yang lebih banyak dengan program yang lebih bervariasi.
Perbedaan Televisi Digital dan Televisi Analog
TV Digital
Kelebihan :
1. Memiliki kualitas visual dan audio yang lebih baik daripada TV Analog.
2. Memiliki banyak fitur
3. Kompatibel dengan semua TV Modern.
4. Memiliki izin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru aygn bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.
Kekurangan :
1. Biaya TV cukup mahal
2. Memerlukan perangkat tambahan.
TV Analog
Kelebihan :
1. Harga cukup terjangkau
2. Memiliki cukup banyak fitur
Kekurangan :
1. Harga dapat memproses sinyal analog
2. Penggunaan listrik yang boros.
3. Kualitas gambar yang masih jelek.
4. Memiliki banyak sekali gangguan seperti noise gambar.
No comments:
Post a Comment