Ilmu
Budaya Dasar Sesi 3
Nama Kelompok:
Ricky Primus Saputra(56418105)
Risnalni(56418241)
Musthofa Taufiq(55418035)
Muhammad Ahfan(54418279)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
Ilmu
Budaya Dasar Sesi 2
1.
Pengertian Harapan
1.1. Pengertian Harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar
dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu
kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan
berbentuk abstrak, tidak tampak, tetapi diyakini bahkan terkadang, dibatin dan
dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada
seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan
harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa
esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah
satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal
"pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu"
adalah kondisi di mana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau
berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah
kecil.
1.2. Persamaan harapan dan cita-cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa.
Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat
persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada
umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik
atau meningkat.
1.3. Contoh Harapan
·
Berharap
mendapat pekerjaan
·
Berharap lulus
kuliah dengan nilai bagus
·
Ingin memiliki motor
Vespa
·
Ingin mempunyai
rumah sendiri.
·
Ingin membeli
baju baru
·
Ingin kuliah
ditempat yang bagus
·
Ingin membelikan
hp untuk adik
·
Ingin mendapat
pekerjaan yang bagus
·
Berharap bisa
membeli playstation
2.1. Penyebab Manusia
Mempunyai Harapan
2.
Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
Penyebab manusia
mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial.
Dorongan kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia
diciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam
kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang
lain.
Tidak hanya orang masih
hidup saja yang mempunyai harapan, orang yang sudah meninggal pun mempunyai
harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Tentang besar
kecilnya harapan seseorang dapat ditentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.
Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol
harapan seefektif dan seefisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan
dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.
3.
Pengertian Doa
3.1. Pengertian Doa
Doa bererti memohon atau meminta sesuatu
yang baik daripada Allah s.w.t yang Maha Pemurah. Allah s.w.t. menyuruh
orang-orang Islam berdoa atau meminta sesuatu kepadaNya seperti firman di bawah
yang bermaksud:
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah
kepada Ku nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang
yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka
jahanam dalam keadaan hina.” (Surah Al-Mu’min:60).
3.2. Macam-macam dan contoh Doa
·
Doa Mau Tidur
انَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قَالَ اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ
أَحْيَا وَأَمُوتُ
Nabi saw apabila mau tidur, beliau
berdoa Ya Allah dengan NamaMu aku Hidup dan Mati
HR
Al Bukhari 22:369 No 6845, Abu
Daud 13:244 No 4390, Ibnu Abi Syaibah 6:240, Nasa’i 6:187
·
Doa Bangun Tidur
إِذَا أَصْبَحَ قَالَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Dan apabila bangun, beliau berdoa :
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah mematikan kami dan
hanya kepadaNya kami kembali.
HR
Al Bukhari 22:369 No 6845, Abu
Daud 13:244 No 4390, Ibnu Abi Syaibah 6:240, Nasa’i 6:187
·
Doa Ketika Ada
Angin Kencang
انَ النَّبِيُّ صَلَّى
الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَصَفَتْ الرِّيحُ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا
وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
Dari Aisyah Ra,istri Nabi Saw
sesungguhnya ia berkata : Nabi Saw apabila ada angin kencang (besar) beliau
berdoa : “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikannya dan kebaikan
apa saja yang ada di dalamnya serta kebaikan apa saja yang dibawanya, Aku
berlindung kepadaMu dari bahayanya dan bahaya apa saja yang ada di dalamnya
serta bahaya apa saja yang ia diutus membawanya.
HR Muslim 4:436 No 1496, At Tirmidzi
8:207 No 2178, Ahmad 43:165 No 20215
·
Doa Ketika Turun
Hujan
نْ
عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى
الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Dari Aisyah, sesungguhnya Rasulullah saw
apabila melihat hujan beliau berdo’a :
Ya Allah Jadikanlah Hujan ini, yang manfa’at.
HR Bukhari 4:138 No 974
·
Doa Ketika Ada
Petir
نْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ إِذَا سَمِعَ صَوْتَ الرَّعْدِ وَالصَّوَاعِقِ قَالَ اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا
بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Dari Salim bin Abdillah bin Umar Ra dari
bapaknya sesungguhnya Rasulullah Saw apabila mendengar suara petir, beliau
berdoa : Ya Allah janganlah Engkau matikan kami dengan murkaMu dan janganlah
Engkau binasakan kami dengan siksaanMu dan ampunilah kami sebelumnya.
HR Tirmidzi 11:345 No 3372, Ahmad 12:40
No 5503, Al Baihaqi 3:362, An Nasa’i 6:203,
3.3. Contoh-contoh Doa
4.
Kepercayaan
4.1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang
untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya.
Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan
konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih
memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia
percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
Menurut Rousseau et al (1998),
kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima
apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain.
Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima
resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan
melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari
kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya
(Mayer et al, 1995).
Kepercayaan terjadi ketika seseorang
yakin dengan reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya (Morgan
& Hunt, 1994).
Menurut Rousseau et al (1998),
kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima
apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain.
Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima
resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan
tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk
mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Doney dan Canon (1997) bahwa penciptaan
awal hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Hal yang
senada juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann
& Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak
tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan
secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.
Menurut Rosseau, Sitkin, dan Camere
(1998), definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang
untuk menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001)
menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan
konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama
transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual
menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim
barang atau jasa yang telah dijanjikan.
4.2. 3 Teori Kebenaran
Kepercayaan berasal dari kata percaya
artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Dr Yuyun suriasumantri dalam
bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
·
Teori Koherensi
: suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan
pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia
pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
·
Teori
Korespondensi : teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi
pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan)
obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
·
Teori Pragmatis
: Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut
bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
5.
Kepercayaan dan usaha untuk mengingatkannya
5.1
4 Kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran,
sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
·
Kepercayaan pada
diri sendiri
·
Kepercayaan pada
orang lain
·
Kepercayaan pada
pemerintah
·
Kepercayaan pada
Tuhan
5.2
Usaha manusia
untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya
Usaha Manusia untuk Meningkatkan Rasa
Percaya Pada Tuhan
·
Meningkatkan
ketaqwaan dengan beribadah kepada Tuhan
·
Meningkatkan
pengabdian pada masyarakat
·
Meningkatkan
rasa cinta kita pada sesama dengan saling menolong dan menjadi orang yang
dermawan
·
Mengurangi nafsu
untuk mengumpulkan harta yang berlebih
·
Menekan rasa
negatif, iri, dengki, benci dan dsb
Referensi:
No comments:
Post a Comment