Ilmu
Budaya Dasar Sesi 3
Nama-nama Kelompok 4:
Ricky Primus Saputra(56418105)
Risnalni(56418241)
Musthofa Taufiq(55418035)
Muhammad Ahfan(54418279)
Muhammad Raihan Fadhlullah(54418830)
Aditya syaputra (50418209)
Bagas Dio Hanggoro (51418319)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
Pengertian Harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan
sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah
kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang
atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya
menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Persamaan Harapan dan Cita-Cita
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan
mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya
perlu setinggi bintar.
Antara
harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan
karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang
menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh Cita-cita
Pada
hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1.
Kelangsungan hidup
2.
Keamanan
3.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4.
Diakui lingkungan
5.
Perwujudan cita-cita
Penyebab manusia memiliki harapan
Penyebab
manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk
sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak
manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai
bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama
dengan orang lain.
Tidak
hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah
meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris
nya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian
orang itu sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat
kita akan dapat mengontrol harapan se efektif dan se efisien mungkin sehingga
hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan
masa yang akan datang.
Pengertian Doa
Doa
bererti memohon atau meminta sesuatu yang baik daripada Allah s.w.t yang Maha
Pemurah. Allah s.w.t. menyuruh orang-orang Islam berdoa atau meminta sesuatu
kepadaNya seperti firman di bawah yang bermaksud:
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kepada Ku nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.” (Surah Al-Mu’min:60)
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kepada Ku nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.” (Surah Al-Mu’min:60)
Macam-Macam Doa
1. Doa
Mau Tidur
كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قَالَ اللَّهُمَّ
بِاسْمِكَ أَحْيَا وَأَمُوتُ
Nabi saw apabila mau tidur, beliau berdoa Ya Allah dengan NamaMu aku
Hidup dan Mati
HR Al Bukhari 22:369 No 6845, Abu Daud 13:244 No
4390, Ibnu Abi Syaibah 6:240, Nasa’i 6:187
2. Doa
Bangun Tidur
وَإِذَا
أَصْبَحَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا
وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Dan apabila bangun, beliau berdoa : Segala puji bagi Allah yang telah
menghidupkan kami sesudah mematikan kami dan hanya kepadaNya kami kembali.
HR Al Bukhari 22:369 No 6845, Abu Daud 13:244 No
4390, Ibnu Abi Syaibah 6:240, Nasa’i 6:187
3. Doa
Ketika Turun Hujan
عَنْ
عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا
رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Dari Aisyah, sesungguhnya Rasulullah saw apabila melihat
hujan beliau berdo’a : Ya Allah Jadikanlah Hujan ini, yang
manfa’at. HR Bukhari 4:138 No 974
4. Doa
Ketika Ada Angin Kencang
كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَصَفَتْ الرِّيحُ قَالَ اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
Dari Aisyah Ra,istri Nabi Saw sesungguhnya ia berkata : Nabi Saw apabila
ada angin kencang (besar) beliau berdoa : “Ya Allah sesungguhnya aku memohon
kepadaMu kebaikannya dan kebaikan apa saja yang ada di dalamnya serta kebaikan
apa saja yang dibawanya, Aku berlindung kepadaMu dari bahayanya dan bahaya apa
saja yang ada di dalamnya serta bahaya apa saja yang ia diutus membawanya.
HR Muslim 4:436 No 1496, At Tirmidzi 8:207 No 2178, Ahmad 43:165 No 20215
5. Doa
Ketika Ada Petir
عَنْ
سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى
الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَمِعَ صَوْتَ الرَّعْدِ وَالصَّوَاعِقِ قَالَ اللَّهُمَّ
لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Dari Salim bin Abdillah bin Umar Ra dari bapaknya sesungguhnya Rasulullah
Saw apabila mendengar suara petir, beliau berdoa : Ya Allah janganlah Engkau
matikan kami dengan murkaMu dan janganlah Engkau binasakan kami dengan
siksaanMu dan ampunilah kami sebelumnya.
HR Tirmidzi 11:345 No 3372, Ahmad 12:40 No 5503, Al Baihaqi 3:362, An
Nasa’i 6:203,
Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan
adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki
keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh
situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu
keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang-
orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman,
1993).
Menurut
Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan
perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang
baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu
pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa
pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya,
terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang
dipercaya (Mayer et al, 1995).
Kepercayaan
terjadi ketika seseorang yakin dengan reliabilitas dan integritas dari orang
yang dipercaya (Morgan & Hunt, 1994).
Menurut
Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan
perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang
baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu
pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa
pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya,
terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang
dipercaya (Mayer et al, 1995).
Doney
dan Canon (1997) bahwa penciptaan awal hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan
atas kepercayaan. Hal yang senada juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan
Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan
dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui
interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan
dalam lingkungan virtual.
Menurut
Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998), definisi kepercayaan dalam berbagai konteks
yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko. Diadaptasi dari definisi
tersebut, Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja
internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap
kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet,
didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan
konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan.
3 Teori Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Dr
Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang
kebenaran :
1.
Teori Koherensi : suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu
bersifat
koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap
benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
1.
Teori Korespondensi : teori yang menyatakan bahwa suatu
pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu
berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan
tersebut.
2.
Teori Pragmatis : Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan
criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
4 Kepercayaan
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
1.
Kepercayaan pada diri sendiri
2.
Kepercayaan pada orang lain
3.
Kepercayaan pada pemerintah
4.
Kepercayaan pada Tuhan
Usaha Manusia untuk Meningkatkan Rasa Percaya Pada Tuhan
- Meningkatkan
ketaqwaan dengan beribadah kepada Tuhan
- Meningkatkan
pengabdian pada masyarakat
- Meningkatkan rasa
cinta kita pada sesama dengan saling menolong dan menjadi orang yang
dermawan
- Mengurangi nafsu
untuk mengumpulkan harta yang berlebih
- Menekan rasa negatif,
iri, dengki, benci dan dsb
PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berani tidak tentemm hatinya, selalu merasa khawatir, tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan mempakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawaür,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat
diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseomng dalam simasi
tertentu. Gejala tingkah laku atau gemk-gerik im unumnya lain dari biasanya,
misalnya berjalan mundar-mandir dalam mang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang
jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk temenung sambil
memegang kepalanya; düdük dengan wajah mumng atau sayu, malas bicara; dan
lain-lain.
Kegelisahan mempakan salah sam ekspıpsi dari kecemasan.
Kaıena im dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga dianikan sebagai
kecemasan, kekawatimn ataupun ketakutan. Masalah atau kegelisahan berkaitan
juga dengan masalah frustasi, yang secara demsi dapat disebutkan, behwa
seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Sigmund Freud dili psikoanalisa
berperüapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu
kecemasan kenyataan (obyeküf), kecemasan rmrotik dan kecemasan moril.
(a).
Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan
sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah
sikap kcadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
Pengalaman bahaya dan kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata,
bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada
dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pemah dialami
seseorang misalnya pemah telkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa.
Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang
mencemaskan. Seseorang wanita yang pemah diperkosa oleh sejumlah pria yang
tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia scndirian,
lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pemah memperkosanya. Kecemasan
akibat dari kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu
mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu
itu, terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang dialami oleh
seorang bayi atau anak kecil dan sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu
ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya.
Mungkin ia selalu cernas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya,
tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik : karena ia mendendam, maka ia
berusaha selalu untuk ganti berrbuat kejam sebagai pelampiasannya.
(b).
Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni
(1)
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan
lingkungan. Kecemasan timbul kaœna orang itu takut akan bayangannya sendiri,
atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan
semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira
bahwa seseuatu yang hebat akan terjadi.
Contoh :
Didi
anak laki-laki berumur 10 tahun. la duduk di kelas V SD. Pada suatu hari ia
diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya dipindahkan ke kota lain. Mercka
sekeluarga harus pindah. Sudah tentu Didi harus ikut. Jadi ia harus pindah
sekolah di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, kaœna tinggal
di tempat yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif
mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-lebih Didi, kaœana baik di kampung
maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia takut kalau di tempat
yang baru kelak ia tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan ikut
siapa; ikut pindah bagaimana di tempat yang banl nanti. la takut pada
bayangannya sendiri.
(2)
Bentuk ketakutan yang tegang dan irmsional (phobia). Bentuk
khusus dari phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang
sebenamya dari obyek yang ditakutkannya. Misalnya seorang gadis takut memegang
benda yang terbuat dari karet. la tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut,
setelah dianalisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh
ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia
memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya.
Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi temubung dengan balon
karet.
(3)
Rasa takut Iain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
Reaksi ini munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi
gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan
seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan
melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego
melarangnya.
Contoh
.
Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan
umum, sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato, maka ia gelisah,
gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
(c).
kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap
pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara Iain: iri, benci, dendam, dengki,
marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu
merupakan sebagian dari pemyataan individu secara keseluruhan berdasarkan
konsep yang kurang sehat Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki
itu kurang dapat dipahami orang Iain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat
yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut,
cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang
cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara
itu ia pun tidak berpœstasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya
lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian
menimbulkan kecemasan moril.
B.
SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang
gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal
itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh
:
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya
banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu
disebabkan kaœna bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang
sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak
kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik. Kalau misalnya, kentongan dipukul
terus menerus dan disambung bersaut-sautan makin lama makin dekat, tentu
orang-orang akan gelisah. Gerangan apakah yang akan terjadi ? Meskipun berita
peristiwa belum ada, tetapi yang jelas itu merupakan tanda bahaya.
C.
USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama hams mulai dari diri
kita sendiri, yaitu kita hams bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tcnang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Contoh
ù)kter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit,
justm tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman tethadap haknya. Dokter
tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia
merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi
pasien yang bukan keluarganya.
Cara Iain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam
mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran;
pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi), akibat yang
paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tmggung atau yang akan terjadi,
mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat
menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita
tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya,
karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita
bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan
tersebut akan Sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama
berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi
keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak
merasakan lagi adanya krasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa kita.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan
diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. kita harus
percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha
Pengampun.
D. KETERASNGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah
dari kata asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata
terasing berarü, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang Iain, atau
terpencil. Jadi kata keterasingan berafti hal-hal yang berkenaan dengan
tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang Iain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia.
Sebentar atau lama orang pemah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu
dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama Iain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah
perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak
dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima
atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat,
sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu
akan merugikan hafta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu
orang yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan.
Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina
orang, sombong.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh
anggota masyarakat, ataunun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat
kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang lain
lagi atau membuat gelisah orang lain, dan si pelaku dapat menjadi sadar,
sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan nilai-nilai
kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat terjadi apabila orang itu
terasing yang membuat ia gelisah.
Keterasingan yang dipaksakan oleh
manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan,
tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, bahkan mengisolasi di
pelaku. Apabila dengan perilaku masyarakat ini masth tidak mempan menyadarkan
si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh istitusi yang masyarakat misalnya pengadilan.
Orang yang bersikap angkuh, sombong,
besar kepala, tidak menghormati orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan
masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh
masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh nilai-nilai kemanusiaannya apabila
bergaul dengan orang angkuh, sombong, dan tidak menghomati orang lain. Karena
itu ia dibenci orang lain, sehingga membuat ia dalam keterasingan.
Dalam karya sastra Abdul Muis yang berjudul "Salah
Asuhan", Hanafi yang be:pendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong,
angkuh, tak menghormati orang lain. la menganggap rendah dan kolot masyarakat
Minangkabau, sehingga ia terasing karena dibenci, tak disukai oleh masyarakat
sekitamya. Dikalangan ternan-temannya serxliri ia dibenci dan dijauhi kaœna
sifatnya yang membeda-bedakan teman-temannya. Ini terbukti ketika ia bersama
istrinya Corie de Busye mengadakan pesta makan malam di rumahnya di Jakarta,
dengan mengundang teman-temannya tetapi yang diundang hanya teman-teman tamatan
sekolah di Negeri Belanda. Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh
teman-temannya, sehingga tak seorangpun yang hadir pada malam itu. Hanafi dan
Conie istrinya dalam keterasingan.
Kekurang yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat
keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing,
melainkan dirinya sendiri karena ketidak mampuan atau karena membuat kesalahan.
Ketidakmampuan atau kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri
atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidakmampuan disini meliputi
kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidakmampuan fisik. Kurang
ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada
taraf tertentu yang dihadapinya sekarang. [kngan demikian orang yang
bersangkutan tidak japat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang
dihadapinya. Kaœna itu ia merasa gelisah, terasing.
Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu
dalam keterasingan, dan kaæna itu ia merasa gelisah.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau
lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak
beneman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup
manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus
penyebabnya.
Sebab-sebab
terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kespian. Frustasi dapat
mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia
lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. la lebih
senang hidup sendiri.
Contoh
Pangeran
Sidharta, putra raja Kapilawastu, meninggalkan istana, tempat kemewahan,
keramaian, dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan
istana dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan
istana pergi ke tempat yang sepi, mencari hakekat hidup.
Bila
kita pematikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu sempa tetapi tidak
sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab
akibat.
Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan
akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi ternan-teman
sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu
hidup tensing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja
menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang
yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang betharga
dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri
itu akibatnya kesepian.
F.
KETIDAKPASTIAN
Keüdak berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu,
tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang
jelas. Ketidak pastian afiinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak
dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa
asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat
konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas
pikirannya kacau.
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana
yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. lulus atau tidak lulus
ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya.
Ketidakpastian ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam.
Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi
hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
G.
SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat Iagi berpikir
secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu
menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh
nngsang-rangsang baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang
cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan obsesi, pMbia, delusi,
gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengeftian, kehilangan kemampuan untuk
menangkap sesuatu.
Beberapa
sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1.
Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa
jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tenentu yang terus menerus, biasanya
tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh
penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir
olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang,
tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
lalah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal,
kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.
Kompulasi
lalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah
dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang
sempa berkali-kali.
Contoh
•
a.
Keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang
itu tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin membeli, mampu juga dia
(kleptomania)
b.
Keinginan minum minuman keras. Orang itu bukan pemabuk,
tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat
dibendung.
4. Histeria
lalah neomsa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan,
pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri,
sugesti dari sikap orang lain.
Contoh
:
Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang
orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. Dljawabnya dan keluadah ia. Di
luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain.
Ibu itu langsung bertanya siapa itu " itu kan bukan Kang Bakri !"
semua orang yang ditanya diam. Akhimya dia berteriak histeris lalu pingsan
(film orang-orang laut)
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak karena berdasarkan suatu
keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan
tidak sesuai dengan pengalaman. ini ada tiga macam, yaitu
a.
Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitamya jelek. Seseorang
yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena
menganggap jelek.
b.
keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
Orang sepcrti itu biasanya gila homat. Menganggap orang-orang disekitamya
sebagai orang-orang tidak penting. Akhimya semua orang menjauhi juga.
c.
Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan
berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan tilyuten atau dikenal dengan nama delirium
trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.
Contoh
Pak Joyo orang kamþung pada suatu
hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi kaœna takutnya,
ia gemetar, keringat dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab,
mulutnya gemetar. Akhimya jaksa tak mempemleh kesaksian apa-apa darinya.
6. Halusinasi.
Khayalan yang terjadi tmpa
rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga bemalusinasi.
Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat
bius. Kadang-kadang kaœna halusinai orang merasa mendapat tekanan-tekanan
terhadap dorongan-dorongan dasamya, sehingga dengan timbulnya halusinasi
dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan perbuatan
penderita. ( penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat
menahan khayalan sendiri)
7. Keadaan
Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang
sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya:
gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat,
tekanan darah tinggiAemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan
gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula
berupa kesedihan menekan, üdak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, œsah, suka
mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
Contoh
Dalam Iiburan, seperti biasa Samsulbahri pulang ke
kampungnya, dan biasa pula setiap pulangnya Samsul bermain ke rumah Nurbaya,
bekas pacamya. Kedatangan Samsul di mmah Nurbaya ialah untuk mengulang
cintanya. Pada saat itu terketahuilah Samsulbahri oleh Datuk Maringgih, suami
Nurbaya. Melihat itu Samsul bahkan menghamtam si tua bangka itu. Siti Nurbaya
menjerit histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah Nurbaya; ayah Nurbaya keluar
melihat kejadian itu gemetar, jatuh terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli
)
H.
USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau
pikirannya ada bennacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, makajalan yang
paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah,
yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa
dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat
yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami
musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka
sadar, kesembuhan itu adalah kaœna pengalaman. Jadi yang menyembuhkan
masyarakat sekitamya dan dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment